Oleh : EGAR MAHESA, S.H
DEPARTEMEN PEMERHATI PENCEGAHAN DINI DAN ADVOKASI NARKOTIKA – LEMBAGA PEMERHATI KHUSUS NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Sahabat Pemerhati Yang Budiman Sebenarnya, tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba sudah cukup baik, hanya saja pemahaman tentang bagaimana upaya pencegahan narkoba masih tergolong rendah. Dengan demikian, perlu adanya upaya komunikasi, edukasi, dan informasi yang lebih maksimal tentang cara melakukan pencegahan efektif dari ancaman bahaya narkoba.
Dalam hal ini, peran orang tua memiliki andil sangat besar dalam melindungi anak-anak dari ancaman barang haram dan berbahaya tersebut.
Nah Sahabat Pemerhati, berikut ini 10 tips bagi para orangtua untuk membantu melindungi anak-anak dari paparan obat terlarang. Simak ya Sahabat Pemerhati !!!
1. Jalin komunikasi sejak dini soal bahaya narkoba
Hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, alkohol termasuk rokok pada anak-anak adalah dengan cara melakukan komunikasi sejak dini pada sang anak. Bicarakan dengan anak-anak tentang bagaimana zat ini berbahaya bagi mereka. Jelaskan efeknya bagi tubuh, psikologis, bahkan masa depannya.
2. Fokus pada hal positif
Diskusikan pada buah hati, bagaimana cara mengambil keputusan yang bertanggung jawab tanpa terpengaruh dari perilaku teman sebaya.
Jangan lupa untuk memuji prestasi yang dilakukan anak agar membangun harga dirinya. Biarkan mereka aktif terlibat dalam kegiatan positif seperti olahraga, seni lukis, dan kegiatan lain yang disukainya. Selain itu selalu luangkan waktu bersama anak, untuk sekedar bicara dan mengetahui kegiatannya seharian.
3. Mencontohkan kebiasaan yang baik
Orangtua adalah contoh teladan bagi anak. Hal ini yang membuat anak tak jarang meniru perilaku orangtuanya. Jika Anda merokok, kemungkinan besar sang anak berpeluang untuk merokok juga. Sama halnya dengan mengonsumsi alkohol ataupun narkoba. Oleh sebab itu, lakukanlah kebiasaan positif agar anak mencontoh hal positif pula.
4. Terapkan peraturan di rumah
Melarang anak menggunakan narkoba, rokok ataupun minuman beralkohol harus menjadi peraturan yang diterapkan keluarga. Peraturan yang dibuat haruslah spesifik, konsisten dan masuk akal.
Contohnya, Anda harus menjelaskan konsekuensi setiap anggota keluarga jika melanggar aturan. Apa hukumannya, bagaimana pelaksanaanya, dan apa tujuan hukuman tersebut. Selain itu jangan lupa untuk menjelaskan kepada anak jika aturan yang dibuat bersifat tetap dan berlaku di mana saja dan kapan saja.
5. Ciptakan keharmonisan keluarga
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan rokok di kalangan remaja yang paling sering terjadi dikarenakan keluarga yang tidak harmonis. So, ciptakanlah hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang di rumah. Hal ini membuat sang anak tidak perlu mencari kebahagiaan di luar rumah. Karena anak sudah mendapatkan limpahan kasih sayang dan kebahagiaan dari orangtua dengan suasana yang menyenangkan di rumah.
6. Hadapi masalah dengan cepat
Jika Anda mencurigai anak menggunakan obat terlarang, segeralah bertindak. Beberapa penelitian menunjukkan, orang yang mencoba narkoba pada usia lebih muda, berisiko lebih besar menjadi seorang pecandu. So, waspada selalu ya moms. Jika Anda mencurigai anak menggunakan obat-obat terlarang, coba selidiki kebenarannya. Jika memang terbukti, lakukan sesuatu agar anak berhenti dari pemakaian barang haram tersebut, misalnya melakukan rehabilitasi.
7. Bangun ikatan emosional
Anak-anak dengan masalah kesehatan mental, atau yang mengalami kesulitan mengelola emosi, memiliki risiko lebih tinggi menjadi pengguna narkoba dan alkohol. Membangun dukungan emosional dari keluarga sejak dini dapat membendung masalah yang terkait dengan penyalahgunaan obat pada remaja.
Para ahli dari Columbia University menemukan bahwa anak-anak yang memiliki kesempatan makan malam dengan keluarga mereka cenderung tidak terjerumus pada pengunaan obat-obatan atau minuman. So moms, jangan pernah lupa untuk terus membangun ikatan emosional dengan anak-anak ya. Usahakan untuk makan malam bersama di rumah. Atau ajak mereka berbincang-bincang sebelum mereka tidur. Intinya selalu jalin komunikasi yang baik dengan anak-anak. Sehingga mereka tidak pernah merasa diabaikan.
8. Berikan contoh kasus yang nyata
Banyak contoh kasus anak-anak yang terlibat narkoba. Bagaimana masa depan mereka hancur, orangtua kecewa, belum lagi berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang dialami para pecandu narkoba.
Jelaskan pada anak secara detail dampak dan resiko yang akan mereka terima jika mengkonsumsi narkoba. Dengan demikian diharapkan anak-anak akan lebih waspada dan terhindar dari bahaya narkoba.
9. Kenali pergaulan anak-anak
Jangan mengabaikan lingkungan pergaulan anak-anak di luar rumah. Kenali siapa saja teman mainnya, teman nongkrong, teman sekolah atau teman hang out. Ketahuilah latar belakang keluarga teman-teman anak Anda. Bukan bermaksud mengajarkan anak untuk sombong, tapi selektif dalam bergaul itu penting.
Pastikan anak bergaul dengan mereka yang memberi pengaruh positif. Jika Anda mencurigai ada temannya yang berprilaku aneh dan terindikasi memakai narkoba, jangan ragu meminta anak untuk menjauhinya. Ingat ya moms, pengaruh teman pada anak remaja begitu besar loh. Bahkan mereka kadang lebih percaya pada temannya, daripada pada orangtuanya. So, jangan ragu bertindak tegas.
10. Tanamkan nilai-nilai agama sejak dini
Mengajarkan anak nilai-nilai agama sejak dini merupakan hal yang sangat penting. Karena ajaran agama mencakup semua nilai moral dan etika dalam kehidupan. Dengan memahami ajaran agama sejak dini, mereka akan terhindar dari derasnya arus modernisasi yang berpengaruh negatif.
Ingat ya Sahabat Pemerhati, kita tak selalu bisa mengawasi mereka selama 24 jam. Kita tak bisa selalu berada di dekatnya. Maka berikan mereka kepercayaan dan katakan bahwa kepercayaan itu jangan sampai disalahgunakan. So, sirami mereka dengan kasih sayang dan kebaikan setiap harinya. Hal ini akan menjadi pegangan yang kuat bagi mereka untuk tidak terjerumus dalam hal yang menyesatkan.
Jangan lupa, anak-anak dan remaja adalah harapan bangsa. Dan dimulai dari keluargalah mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bermanfaat. [Doc LPKN).
Sahabat Pemerhati Yang Budiman Sebenarnya, tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba sudah cukup baik, hanya saja pemahaman tentang bagaimana upaya pencegahan narkoba masih tergolong rendah. Dengan demikian, perlu adanya upaya komunikasi, edukasi, dan informasi yang lebih maksimal tentang cara melakukan pencegahan efektif dari ancaman bahaya narkoba.
Dalam hal ini, peran orang tua memiliki andil sangat besar dalam melindungi anak-anak dari ancaman barang haram dan berbahaya tersebut.
Nah Sahabat Pemerhati, berikut ini 10 tips bagi para orangtua untuk membantu melindungi anak-anak dari paparan obat terlarang. Simak ya Sahabat Pemerhati !!!
1. Jalin komunikasi sejak dini soal bahaya narkoba
Hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, alkohol termasuk rokok pada anak-anak adalah dengan cara melakukan komunikasi sejak dini pada sang anak. Bicarakan dengan anak-anak tentang bagaimana zat ini berbahaya bagi mereka. Jelaskan efeknya bagi tubuh, psikologis, bahkan masa depannya.
2. Fokus pada hal positif
Diskusikan pada buah hati, bagaimana cara mengambil keputusan yang bertanggung jawab tanpa terpengaruh dari perilaku teman sebaya.
Jangan lupa untuk memuji prestasi yang dilakukan anak agar membangun harga dirinya. Biarkan mereka aktif terlibat dalam kegiatan positif seperti olahraga, seni lukis, dan kegiatan lain yang disukainya. Selain itu selalu luangkan waktu bersama anak, untuk sekedar bicara dan mengetahui kegiatannya seharian.
3. Mencontohkan kebiasaan yang baik
Orangtua adalah contoh teladan bagi anak. Hal ini yang membuat anak tak jarang meniru perilaku orangtuanya. Jika Anda merokok, kemungkinan besar sang anak berpeluang untuk merokok juga. Sama halnya dengan mengonsumsi alkohol ataupun narkoba. Oleh sebab itu, lakukanlah kebiasaan positif agar anak mencontoh hal positif pula.
4. Terapkan peraturan di rumah
Melarang anak menggunakan narkoba, rokok ataupun minuman beralkohol harus menjadi peraturan yang diterapkan keluarga. Peraturan yang dibuat haruslah spesifik, konsisten dan masuk akal.
Contohnya, Anda harus menjelaskan konsekuensi setiap anggota keluarga jika melanggar aturan. Apa hukumannya, bagaimana pelaksanaanya, dan apa tujuan hukuman tersebut. Selain itu jangan lupa untuk menjelaskan kepada anak jika aturan yang dibuat bersifat tetap dan berlaku di mana saja dan kapan saja.
5. Ciptakan keharmonisan keluarga
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan rokok di kalangan remaja yang paling sering terjadi dikarenakan keluarga yang tidak harmonis. So, ciptakanlah hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang di rumah. Hal ini membuat sang anak tidak perlu mencari kebahagiaan di luar rumah. Karena anak sudah mendapatkan limpahan kasih sayang dan kebahagiaan dari orangtua dengan suasana yang menyenangkan di rumah.
6. Hadapi masalah dengan cepat
Jika Anda mencurigai anak menggunakan obat terlarang, segeralah bertindak. Beberapa penelitian menunjukkan, orang yang mencoba narkoba pada usia lebih muda, berisiko lebih besar menjadi seorang pecandu. So, waspada selalu ya moms. Jika Anda mencurigai anak menggunakan obat-obat terlarang, coba selidiki kebenarannya. Jika memang terbukti, lakukan sesuatu agar anak berhenti dari pemakaian barang haram tersebut, misalnya melakukan rehabilitasi.
7. Bangun ikatan emosional
Anak-anak dengan masalah kesehatan mental, atau yang mengalami kesulitan mengelola emosi, memiliki risiko lebih tinggi menjadi pengguna narkoba dan alkohol. Membangun dukungan emosional dari keluarga sejak dini dapat membendung masalah yang terkait dengan penyalahgunaan obat pada remaja.
Para ahli dari Columbia University menemukan bahwa anak-anak yang memiliki kesempatan makan malam dengan keluarga mereka cenderung tidak terjerumus pada pengunaan obat-obatan atau minuman. So moms, jangan pernah lupa untuk terus membangun ikatan emosional dengan anak-anak ya. Usahakan untuk makan malam bersama di rumah. Atau ajak mereka berbincang-bincang sebelum mereka tidur. Intinya selalu jalin komunikasi yang baik dengan anak-anak. Sehingga mereka tidak pernah merasa diabaikan.
8. Berikan contoh kasus yang nyata
Banyak contoh kasus anak-anak yang terlibat narkoba. Bagaimana masa depan mereka hancur, orangtua kecewa, belum lagi berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang dialami para pecandu narkoba.
Jelaskan pada anak secara detail dampak dan resiko yang akan mereka terima jika mengkonsumsi narkoba. Dengan demikian diharapkan anak-anak akan lebih waspada dan terhindar dari bahaya narkoba.
9. Kenali pergaulan anak-anak
Jangan mengabaikan lingkungan pergaulan anak-anak di luar rumah. Kenali siapa saja teman mainnya, teman nongkrong, teman sekolah atau teman hang out. Ketahuilah latar belakang keluarga teman-teman anak Anda. Bukan bermaksud mengajarkan anak untuk sombong, tapi selektif dalam bergaul itu penting.
Pastikan anak bergaul dengan mereka yang memberi pengaruh positif. Jika Anda mencurigai ada temannya yang berprilaku aneh dan terindikasi memakai narkoba, jangan ragu meminta anak untuk menjauhinya. Ingat ya moms, pengaruh teman pada anak remaja begitu besar loh. Bahkan mereka kadang lebih percaya pada temannya, daripada pada orangtuanya. So, jangan ragu bertindak tegas.
10. Tanamkan nilai-nilai agama sejak dini
Mengajarkan anak nilai-nilai agama sejak dini merupakan hal yang sangat penting. Karena ajaran agama mencakup semua nilai moral dan etika dalam kehidupan. Dengan memahami ajaran agama sejak dini, mereka akan terhindar dari derasnya arus modernisasi yang berpengaruh negatif.
Ingat ya Sahabat Pemerhati, kita tak selalu bisa mengawasi mereka selama 24 jam. Kita tak bisa selalu berada di dekatnya. Maka berikan mereka kepercayaan dan katakan bahwa kepercayaan itu jangan sampai disalahgunakan. So, sirami mereka dengan kasih sayang dan kebaikan setiap harinya. Hal ini akan menjadi pegangan yang kuat bagi mereka untuk tidak terjerumus dalam hal yang menyesatkan.
Jangan lupa, anak-anak dan remaja adalah harapan bangsa. Dan dimulai dari keluargalah mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bermanfaat. [Doc LPKN).
Mantap